HOT NEWS..!! Tiap Lebaran Gayus ke Purworejo

BELUM banyak yang tahu kalau ternyata ibu dari tersangka kasus mafia pajak, Gayus Tambunan adalah warga Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.

Pernikahan dengan Amir Syarifudin (bapak Gayus) bermula dari perkenalan ketika almarhumah ibu Gayus, Khaeriyah, kuliah di Akademi Maritim Semarang, dan Amir Syarifudin kuliah di Akpelni, Semarang.

Ibu dari Gayus merupakan putra pertama dari pasangan HM Ismangil dan Darminah. Tiga bersaudara dari keluarga Ismangil terdiri Khairiyah, Wasilatun, dan Tursiyah. Kini rumah peninggalan Ismangil-Darminah dihuni janda Wasilatun beserta tiga putranya.

Letak rumahnya tidak terlalu jauh dari jalan kabupaten yang lewat desa itu. Ancar-ancarnya dari sebuah toko bahan bangunan di pinggir jalan kabupaten yang menghubungkan Purworejo-Kebumen masuk gang ke arah utara tak lebih dari 500 meter. Di lokasi ini, ada rumah ukuran besar yang bagian depannya berbentuk joglo.

Bangunan ruang tamunya cukup luas. Jika malam hari terlihat sunyi lantaran lampu penerangan yang disediakan hanya satu dan dayanya hanya beberapa watt.

Ketika Suara Merdeka bertandang ke rumah itu, Sabtu petang lalu, ditemui Wasilatun yang merupakan adik dari ibu Gayus. Kendati penduduk desa, jika dilihat cara bicara wanita ini menunjukkan dia cerdas.

Daya ingatnya terhadap trah keluarga tak ada yang terlupakan. Seketika itu terbersit ingatan, Gayus orangnya pintar. ’’Ya, dia memang cerdas. Sebelum sekolah pun, sudah bisa menghapalkan angka 1-100,’’ kata dia ketika menggambarkan kecerdasan Gayus.

Warga RT 1, RW 1, ini menuturkan, dari keluarga Amir Syarifudin-Khaeriyah memberikan keturunan lima orang. Masing-masing Philipin Parulian Tambunan (sekarang menetap di Megulung, Pituruh), Gayus Haloman Partahanan Tambunan, Tri Herawati Tambunan, Widodo Yulianto Tambunan, dan Agung Supriyadi Tambunan.

Ibu dari Gayus meninggal di Tanjung Priok, Jakarta. Gayus, kendati sudah menetap di Jakarta, tetapi jika Lebaran menyempatkan pulang ke Purworejo.
Biasa-biasa Saja Seperti pada Lebaran lalu, kata dia, Gayus pulang bersama anak istrinya. Meski punya tabungan Rp 25 miliar ternyata jika Gayus bertemu keluarganya tampak biasa-biasa saja. Misalnya saja saat Lebaran lalu dia memberi uang keponakannya Rp 100 ribu/orang. ’’Itu kan jumlah yang wajar,’’ kata Wasilatun.

Wasilatun yang didampingi salah satu putranya, Luhur Raharjo, menyebutkan, orang tua Gayus menikah tahun 1974. Sejak sebelum menikah, bapak dari Gayus bekerja sebagai pelaut. Karena sering ditinggal berlayar, sejak 1974 sampai 1977 ibu dari Gayus tetap tinggal di tanah kelahirannya. Tahun 1978 Khairiyah pindah ke Jakarta. ’’Gayus lahir pada bulan Mei 1979,’’ katanya.

Bagaimana komentar dia terhadap tudingan bahwa Gayus terlibat mafia pajak?. ’’Saya kaget, menjerit. Sama sekali tidak percaya Gayus melakukan tindakan seperti itu. Dia orangnya seperti orang desa yang lugu dan jujur,’’ tuturnya.

Sementara itu isu yang berkembang di Purworejo mengabarkan bahwa Gayus memiliki lahan pertanian sangat luas, yang saat ini dikelola kakak kandungnya, Philipin Parulian Tambunan. Kabarnya lahan pertaniannya ditanami cabe. Memang di desa itu ada tanaman cabe yang sangat luas.

Saat ditanya soal itu, dia mengelak dengan tegas bahwa itu tanah milik Gayus. Menurut Wasilatun, tanah itu merupakan tanah warisan yang belum dibagi. Memang saat ini ditanami cabe oleh Philipin Parulian Tambunan.

Di desa itu Philipin mendapat panggilan Ipin. Menurut Wasilatun, di desa itu Ipin tinggal di rumah kontrakan. Luas tanah warisan yang digarap Ipin kurang dari dua hektare.

Tag:

11 Komentar to “HOT NEWS..!! Tiap Lebaran Gayus ke Purworejo”

  1. asal jangan kabupaten purworejo di beli aja.

  2. aku wong ngombol isih sak kabupaten! isin tenan!
    ternyata orang purworejo punya tokoh2 korupsi nasional! mantap!!

    • ” Bagaimana komentar dia terhadap tudingan bahwa Gayus terlibat mafia pajak?. ’’Saya kaget, menjerit. Sama sekali tidak percaya Gayus melakukan tindakan seperti itu. Dia orangnya seperti orang desa yang lugu dan jujur,’’ tuturnya.”..

      wkwkwkwkw, hebat bener,.. namanya pemain watak, niku nggih,…(seperti ) ORANG DESA,.. LUGU dan JUJUR,.. tapi MAAALLLLINGGG !!!!!

      pIYEE iKKiii mbooookkkkkkkE

  3. Kemungkinan budaya kerja d lingkungan gayus memang semacam itu

  4. Heeeeeeemmmmm no coment ahh gelaaapp

  5. hahahahaha….
    hidup purworejo….
    “ancar-ancar” itu artinya apa????

  6. Kelihatannya gayus larut pada keadaan. Kemungkinan lingkungan kantornya atau atasannya kebanyakan berbuat begitu.

  7. gimana rakyat mau taat pajak , klu orang pajak nya ajah kyk gini ..hahahhaha…amit amit dah

  8. Thanks Informasinya, aku sebagai putra daerah purworejo (Pelutan-Gebang)sangat risih dimana anak-anak daerah sejak kecil sudah dididik untuk menjadi manusia yang beriman dan mandiri .

Tinggalkan komentar